PENYAKIT ASAM LAMBUNG (MAAG)
Pekanbaru(infobidannia), Sakit maag yang banyak ditemukan di masyarakat adalah sakit maag fungsional.
Sakit maag fungsional disebabkan oleh berbagai factor. Keluhan yang
timbul bisa terjadi karena akibat peningkatan asam lambung yang
berlebihan didalam lambung. Boleh disebutkan terjadinya banjir asam
lambung. Keadaan ini dapat disebabkan oleh makanan dan minuman
tertentu, misal makan makanan yang terlalu asam, pedas , minum kopi atau
alkohol. Sering terlambat makan atau makan tidak teratur juga dapat
menjadi penyebab timbulnya sakit maag fungsional. Selain itu stress
fisik dan psikis juga dapat merangsang produksi asam lambung berlebih
sehingga mengakibatkan gangguan maag.
Selain asam lambung yang berlebih lambung juga bisa terganggu akibat
naiknya cairan empedu dari usus dua belas jari menuju lambung bahkan
dapat naik sampai kerongkongan. Adanya cairan empedu yang naik dapat
menyebabkan gangguan pada lambung sampai menyebabkan kerusakan dinding
dalam lambung.
Motilitas atau pergerakan lambung juga salah satu factor penyebabkan
gangguan sakit maag fungsional. Adanya pengosongan lambung yang lambat
berakibat kontak makanan dan cairan lambung lebih lama dari biasanya dan
hal ini tentunya akan menyebakan gangguan pada lambung.
Gagguan gerakan motorik system saluran cerna lain yang juga dapat
menyebabkan sakit maag fungsional antara lain : penyebaran makanan yang
tidak seimbang dalam perut, pengakomodasian dalam perut yang tidak
seimbang, antral hypomotility (biasanya yang menyebabkan seseorang
muntah-muntah karena gerakan perut yang abnormal), gastric dysrhythmias
atau gerakan lambung yang lebih lambat dibandingkan gerakan normal perut
(tachygastrias, bradygastrias, dan mixed dysrhythmias), dan perubahan
gerakan usus dua belas jari dalam tubuh.
Perubahan fungsional atau gerakan sistem pencernaan dalam tubuh
terutama yang terjadi setelah makanan dicerna biasanya akan menyebabkan
melambatnya pengosongan ruang perut sehingga ukuran otot perut
mengembang lebih dari ukuran normal dan Anda pun akan merasa kembung dan
mual.
Menurut laporan, pengosongan ruang lambung terjadi pada 30% pasien
maag, dan 70% dari pasien tersebut disebabkan oleh gerakan abnormal dari
sistem pencernaan.
Riwayat obat-obatan terutama penggunakan obat rematik atau
obat-obatan untuk menghilangkan rasa nyeri terutama nyeri sendi juga
harus dicurigai sebagai penyebab dari keluhan sakit maag yang timbul.
Selain itu sering juga akibat penggunakaan obat sakit kepala yang rutin
juga bisa membuat masalah di lambung dan menyebabkan kelainan organik.
Obat pengencer darah yang juga sering digunakan oleh pasien dengan
penyakit jantung koroner seperti asam asetil salisilat juga bisa
menyebabkan masalah pada lambung.
Kuman Helicobacter pylori merupakan kuman yang juga harus dipikirkan
sebagai penyebab seseorang mengalami sakit maag tersebut. Kuman
Helicobacter pylori ini merupakan satu-satunya kuman yang hidup
dilambung dan jika kuman ini hidup didalam lambung kita, keberadaan
kuman ini akan membuat masalah. Kelainan yang timbul akibat adanya kuman
didalam lambung ini cukup bervariasi dari tanpa keluhan, adanya
merah-merah pada dinding dalam lambung, tukak pada lambung dan usus dua
belas jari. Bahkan adanya kuman ini dapat menyebabkan tumor pada
lambung. Berbeda dengan kuman pecernaan lainnya kuman Helicobater pylori
ini bisanya tidak menyebab keluhan dan setelah bertahun-tahun dilambung
baru menimbulkan masalah. Oleh karena itu adanya kuman ini harus selalu
dipastikan apabila seseorang mengalami masalah dengan sakit maagnya.
Apabila seseorang mengalami sesuatu yang tidak beres pada daerah ulu
hatinya maka, yang juga harus dipikirkan adalah apakah ada keluhan lain
yang sering kita sebut tanda bahaya (alarm symptom) pada seseorang
tersebut. Tanda bahaya yang harus diperhatikan antara lain selain nyeri
di ulu hati apakah ada keluhan buang air besar yang hitam, keluhan
muntah-muntah apalagi dengan keluhan muntah darah, berat badan turun
tanpa sebab yang jelas, dan adanya lemas disertai pucat. Selain itu jika
seseorang merasakan keluhan nyeri ulu hati tersebut pertama kali pada
saat sudah berusia lebih dari 45 tahun maka sakit maag yang dialami saat
ini harus dipikirkan karena penyebabnya organik.
Selain gangguan pada saluran pencernaan atas keluhan sakit pada
daerah ulu hati tersebut dapat disebabkan oleh penyakit lain antara lain
adanya kelainan pada kandung empedu baik berupa pasir-pasir, batu atau
hanya berupa radang pada kandung empedu juga bisa menimbulkan keluhan
didaerah ulu hati. Beberapa kali penulis mendapatkan pasien yang sudah
diobati oleh dokter lain sebagai sakit maag biasa ternyata saat
dilakukan pemeriksaan ultrasonografi ternyata ditemukan adanya batu pada
kandung empedu. Tentunya setelah masalah batu empedunya diobati keluhan
sakit maagnya menjadi berkurang. Berbagai penyakit kronis lain seperti
Diabetes Mellitus (DM) penyakit gondok berupa kelainan peningkatan
hormone gondok bisa menyebabkan gangguan pada maag pasien tersebut.
Penyakit pada pencernaan lain seperti gangguan liver adanya gangguan
penyerapan pada makanan (malabsorbsi) juga bisa menimbulkan keluhan pada
lambungnya.
a.Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak
serat, antara lain sayuran tertentu (sawi, kol), buah-buahan tertentu
(nangka, pisang ambon), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang
dikeringkan), minuman yang mengandung gas (seperti minuman bersoda).
b.Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain :
kopi, minuman beralkohol 5-20%, anggur putih, sari buah sitrus, susu.
c.Makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan
lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di
lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain
makanan berlemak, kue tart, coklat dan keju.
d.Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung yaitu makanan
yang mengandung cuka dan pedas, merica dan bumbu yang merangsang.
e.Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga
menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan antara lain
alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, gorengan.
Kegiatan yang meningkatkan gas didalam lambung juga harus dihindarkan
antara lain makan permen khususnya permen karet serta merokok.
Sakit mag pada umumnya merupakan hal yang banyak dijumpai pada
masyarakat dari berbagai usia, profesi, maupun lapisan masyarakat.
Sebagian besar masyarakat pernah mendengar dan mengetahui pencetus
terjadinya sakit mag seperti terlambat makan, makan tidak teratur,
makanan atau minuman yang merangsang produksi asam lambung, serta
stress.
Meski demikian, mungkin banyak dari kita yang belum sepenuhnya
memahami gejala-gejala sakit maag. Rasa Perih pada lambung/pada ulu hati
merupakan hal yang sering disebut sebagai sakit mag. Faktanya, gejala
sakit mag tersebut tidak harus terasa perih dulu. rasa tidak nyaman pada
lambung/ulu hati yang dibarengi dengan mual atau kembung dan sering
sendawa atau cepat merasa kenyang juga merupakan gejala sakit mag.
Sakit maag biasa disebut dyspepsia yaitu gejala-gejala kelebihan asam
lambung. Saat tingkat asam lambung meningkat, maka lambung akan
mengalami gejala Kembung dan sendawa. Gejala yang terjadi karena essensi
dari sakit maag ini adalah adanya peningkatan asam lambung yang
berlebihan menghasilkan gelembung-gelembung gas di dalam lambung
sehingga seseorang merasakan kembung.
Selain rasa kembung, mual, rasa penuh pada perut atu sebah dan begah,
ada juga gejala lain yang sering kali tidak disadari sebagai gejala
sakit mag. Gejala tersebut adalah rasa pahit yang dirasakan di mulut.
Rasa pahit ini timbul karena asam lambung yang berlebihan mendorong naik
ke kerongkongan sehingga kadang kala timbul rasa asam ataupun pahit
pada kerongkongan dan mulut.
Dengan demikian, bila anda merasakan gejala-gejala seperti mual,
kembung, sebah atau begah, maupun rasa pahit di lidah, walaupun anda
tidak merasakan rasa perih pada lambung, bisa jadi anda mengalami gejala
sakit mag akibat asam lambung yang berlebih. Oleh karena itu, makan
teratur dan menghindari faktor pencetus terjadinya sakit mag merupakan
hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya sakit mag.
Berikut penjelasan lebih dalam tentang gejala2 tersebut :
Sendawa
Sendawa (burping/belching) adalah keluarnya gas dari saluran cerna (kerongkongan dan lambung) ke mulut yang disertai adanya suara dan kadang-kadang bau.
Timbulnya suara tersebut disebabkan oleh getaran udara / gas pada
katub kerongkongan saat keluarnya gas. Hal ini merupakan hal yang sangat
umum bisa terjadi pada siapa saja, dan merupakan usaha untuk melepaskan
udara yang terperangkap di lambung yang biasanya menimbulkan ketidak
nyamanan di saluran cerna.
- Makan/minum terlalu cepat
- Menelan udara
- Minum minuman berkarbonasi
- Obat-obatan tertentu seperti metformin
- Orang yang sedang cemas
- Jika disertai gejala-gejala dispepsia merupakan salah satu tanda penyakit maag
Selain karena banyaknya gas yang terperangkap di lambung sendawa juga
dapat disebabkan karena kebiasaan semata. Untuk beberapa orang sendawa
dianggap sebagai suatu cara untuk mengurangi ketidaknyamanan di perut
walaupun bukan karena peningkatan kadar gas.
Sendawa tidak sesederhana yang dipikirkan, namun berhubungan erat
dengan koordinasi beberapa aktivitas. Laring harus selalu tertutup
supaya cairan ataupun makanan yang naik dari lambung tidak masuk ke
paruparu. Saat menelan laring terangkat secara otomatis dan sejalan
dengan itu katup kerongkongan atas terbuka sehingga mempermudah gas
keluar dari kerongkongan ke tenggorokan.Katup kerongkongan bawah juga
terbuka sehingga gas dapat naik dari lambung ke kerongkongan. Saat itu
semua terjadi diafragma turun ketika menarik nafas. Terjadi peningkatan
tekanan di rongga perut dan penurunan tekanan di rongga dada yang
menyebabkan keluarnya udara dari lambung (di rongga perut) ke
kerongkongan (di rongga dada).
Jika rasa tidak nyaman di perut bukan karena peningkatan gas ,
sendawa tidak menyelesaikan masalah. Jika demikian berarti ada hal lain
di perut yang perlu ditatalaksana dan harus dicari penyebabnya. Sendawa
merupakan suatu gejala yang bisa disebabkan oleh penyakit di saluran
cerna dan kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan di rongga perut.
- Gejala/bloating: merupakan perasaan (subyektif) perut seperti lebih besar dari normal, jadi merupakan suatu tanda atau gejala ketidaknyamanan, merupakan hal yang lebih ringan dari distention.
- Tanda/distention: merupakan hasil pemeriksaan fisik (obyektif) dimana didapatkan bahwa perut lebih besar dari normal, bisa didapatkan dari observasi saat menggunakan baju jadi kesempitan dan lambung jelas lebih besar dari biasanya
- Berkelanjutan, biasanya akibat adanya massa atau pembesaran organ dalam perut seperti tumor, cairan (asites), atau jaringan lemak (kegemukan)
- Sementara/hilang timbul , yang berhubungan dengan peningkatan gas atau cairan dalam lambung, usus halus maupun usus besar.
- Produksi gas yang berlebihan
Produksi gas yang berlebihan biasanya disebabkan oleh bakteri, melalui 3 mekanisme. Pertama, jumlah gas yang dihasilkan oleh setiap individu tidak sama sebab ada bakteri tertentu yang menghasilkan banyak gas sementara yang lainnya tidak. Kedua, makanan yang sulit dicerna dan diabsorbsi di usus halus menyebabkan banyaknya makanan yang sampai di usus besar sehingga makanan yang harus dicerna bakteri akan bertambah dan gas yang dihasilkan bertambah banyak. Contohnya adalah pada kelainan intoleransi laktosa, sumbatan pancreas, dan saluran empedu. Ketiga, karena keadaan tertentu bakteri tumbuh dan berkembang di usus halus dimana biasanya seharusnya di usus besar. Biasanya hal ini berpotensi meningkatkan flatus (buang angin/kentut) - Sumbatan mekanis
Sumbatan dapat terjadi di sepanjang lambung sampai rectum, jika bersifat sementara dapat menyebabkan kembung yang bersifat sementara. Contohnya adalah adanya parut di katub lambung yang dapat mengganggu aliran dari lambung ke usus. Sesudah makan makanan bersama udara tertelan, kemudian setelah 1-2 jam lambung mengeluarkan asam dan cairan dan bercampur dengan makanan untuk membantu pencernaan. Jika terdapat sumbatan yang tidak komplit makan makanan dan hasil pencernaan dapat masuk ke usus dan dapat mengatasi kembung. Selain itu kondisi feces yang terlalu keras juga dapat menjadi sumbatan yang dapat memperparah kembung. - Sumbatan fungsional
Yang dimaksud sumbatan fungsional adalah akibat kelemahan yang tejadi pada otot lambung dan usus sehingga gerakan dari saluran cerna tidak baik yang menyebabkan pergerakan makanan menjadi lambat sehingga terjadi kembung. Hal ini bisa terjadi pada penyakit gastroparesis, irritable bowel syndrome(IBS) dan Hirschprung’s. Selain itu faktor makanan seperti lemak juga akan memperlambat pergerakan makanan, gas, dan cairan ke saluran cerna bawah yang juga berakibat kembung. Serat yang digunakan untuk mengatasi sembelit juga dapat menyebabkan kembung tanpa adanya peningkatan jumlah gas, namun adanya kembung ini disebabkan oleh melambatnya aliran gas ke usus kecil akibat serat. - Hipersensitifitas saluran cerna
Beberapa orang ada yang memang hipersensitif terhadap kembung , mereka merasakan kembung padahal jumlah makanan, gas, dan cairan di saluran cerna dalam batas normal, biasanya bila mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak.
Flatus/Kentut
Flatus merupakan keluarnya gas dalam saluran cerna melalui anus yang bersumber dari udara yang tertelan atau hasil produksi dari bakteri. Namun terjadinya flatus lebih sering diakibatkan oleh produksi dari bakteri di saluran cerna atau usus besar berupa hidrogen dan atau methan pada keadaan banyak mengkonsumsi kandungan gula dan polisakarida. Contoh gula adalah seperti laktosa (gula susu) , sorbitol sebagai pemanis rendah kalori, dan fruktosa pemanis yang biasanya digunakan pada permen dan minuman.
Flatus merupakan keluarnya gas dalam saluran cerna melalui anus yang bersumber dari udara yang tertelan atau hasil produksi dari bakteri. Namun terjadinya flatus lebih sering diakibatkan oleh produksi dari bakteri di saluran cerna atau usus besar berupa hidrogen dan atau methan pada keadaan banyak mengkonsumsi kandungan gula dan polisakarida. Contoh gula adalah seperti laktosa (gula susu) , sorbitol sebagai pemanis rendah kalori, dan fruktosa pemanis yang biasanya digunakan pada permen dan minuman.
Zat tepung juga sering menjadi sumber gas, kandungan polisakarida
dari gandum, kentang, jagung dan beras. Beras menghasilkan gas yang
relatif lebih sedikit dibanding yang lainnya. Zat tepung dari
padi-padian yang belum diproses menyebabkan lebih banyak gas
dibandingkan dengan biji-bijian yang sudah mengalami proses karena
kandungan seratnya masih utuh, dimana serat merupakan bahan yang tidak
dapat dicerna oleh enzim pencernaan namun akan dimetabolisme oleh
bakteri sehingga menghasilkan gas.
Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung selulosa
tidak menghasilkan banyak gas sebab selulosa dimetabolisme sedikit
oleh bakteri, kecuali jika buah atau sayuran tersebut mengandung lebih
banyak gula atau polisakarida dibanding selulosa. Gas tertelan dalam
jumlah wajar tidak dapat dihindari dan gas dari hasil produksi bakteri
juga akan terus berlangsung namun secara fisiologis gas itu akan
dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus dengan mekanisme kontraksi
otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di saluran cerna. Gas juga
dapat diserap ke aliran darah dan akan dikeluarkan melalui pernafasan.
Gas tertelan dalam jumlah wajar tidak dapat dihindari dan gas dari
hasil produksi bakteri juga akan terus berlangsung namun secara
fisiologis gas itu akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus
dengan mekanisme kontraksi otot usus untuk menghindari menumpuknya gas
di saluran cerna. Gas juga dapat diserap ke aliran darah dan akan
dikeluarkan melalui pernafasan.
- Riwayat penyakit
Jika kembung berkesinambungan pembesaran organ dalam abdomen, cairan abdomen, tumor, atau kegemukan mungkin menjadi penyebabnya. Jika kembung terjadi bersamaan dengan meningkatnya flatus hal ini biasanya disebabkan oleh aktifitas bakteri. Riwayat diet seperti susu atau olahan susu, sorbitol, laktosa, kemungkinan tidak tercernanya gula dengan baik dapat juga menyebabkan kembung. - Pemeriksaan dengan sinar X
- Pemeriksaan pengosongan lambung
- USG, CT scan, dan MRI
- Test Gangguan penceraan dan gangguan penyerapan
- Test nafas dengan hidrogen dan methan
Mengatasi Sendawa Kembung, dan Flatus
Untuk mengatasi peningkatan gas dalam saluran cerna tergantung dari penyebabnya. Jika peningkatan gas disebabkan oleh sakit maag maka penyakitnya sendiri harus diatasi dulu. Selain itu pemberian simeticone juga mampu mengatasi gas.
Jika akibat konsumsi gula yang berlebihan seperti laktosa, sorbitol, dan fruktosa dapat diatasi dengan menghindari bahan tersebut dari diet sehari-hari. Jika akibat intoleransi laktosa dapat ditambahkan enzim sehingga laktosa dapat dimetabolisme dengan baik.
Untuk mengatasi peningkatan gas dalam saluran cerna tergantung dari penyebabnya. Jika peningkatan gas disebabkan oleh sakit maag maka penyakitnya sendiri harus diatasi dulu. Selain itu pemberian simeticone juga mampu mengatasi gas.
Jika akibat konsumsi gula yang berlebihan seperti laktosa, sorbitol, dan fruktosa dapat diatasi dengan menghindari bahan tersebut dari diet sehari-hari. Jika akibat intoleransi laktosa dapat ditambahkan enzim sehingga laktosa dapat dimetabolisme dengan baik.
Minum yoghurt dengan kandungan laktosa yang sebagian dapat dicerna
oleh bakteri juga mengasilkan gas yang lebih sedikit dibanding susu.
Pertumbuhan bakteri yang berlebihan biasanya diterapi dengan
pemberian antibiotik. Namun terapi ini kurang efektif dan bersifat
sementara, dapat juga dengan pemberian probiotik
Sumber: Dr.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB (Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM)
0 komentar:
Posting Komentar